stek lemonmempunyai tanaman buah lemon di halaman rumah , lalu ada temen ato soudara , yg ingin juga memilikinya ato bahkan kita ingin memper bayaknya ?? cara sederhana adalah meyeteknya ... atau yg biasa sering orang bilang stek tanaman ,stek batang ,stek pucuk ya apapun itu namanya ...
saya ada sedikit berbagi dengan apa yg saya lakukan selama ini , dengan kegiatan stek yg saya lakukan ....
bagaimana cara dan tekniknya kita jabarkan disini :)
ambil lah pupuk kandang yg sudah kering ato yg sudah terangin - angin kan , tekturnya keliatan kerimng tidak bau dan basah , lebih bagus lagi pupuk kandang yg sduah di fermentasi dengan bakteri pengurai / mol (saya bikin sendiri ) ....
seteah itu siapkan barang2 yg di butuhkan , seperti gelas plastik bekas karet/tali rafia, alat penujang plastik(saya pakek tusuk sate ) plastik untuk sungkup ( saya pakek plastik 1 kg)
langkah awal adalah mencampurkan kotoran heawan (sapi,kambing ) yg telah difermentasi campurkan dengan arang jerami/arang sekam 1 :1 jikalau ada di tambahkan juga bahan cocopeat/serbuk sabut kelapa ...
basahi media tanam secekupnya jangan terlalu becek , buat lubang pada plastik dengan soder ... lubangi kira2 5-6 lubang di bawah dan di samping bawah kasih lubang juga kisaran antara 3-4lubang )lubang cukup dengan pucuk soder :)
masukkan media tanamn separuh gelas (pupuk dan arang) tancapkan tusuk sate ke samping gelas (saya pakai 2 tusuk) tancapkan juga batang lemon kira2 setengah telujuk jari dan tersisa 1 telunjuk jari di permukaan media, tambahin media sampai hampir ke mulut gelas .. tekan pingiran secara memutar sedikit saja ,biar tanah agak padat, siram air sedikit ... ( secukupnya ) kondisional jika keliatan kering tambahi air , jika keliatan masih basah ya ndak perlu l! lakukan penyelungkupan dengan plastik dan di kasih pengikat rafiah ato karet gelang ... diamkan selam kurang lebih 30 hari , dalam 3-4 hari jika daun masih keliatan hijau kemungkinan besar kita telah berhasil
belajar bareng organik dan berkarya
Jumat, 26 Agustus 2016
budi daya kolam ikan lele di lahan sempit
NWS ( natural water system )
adalah suatu sistem yang mencakup semua sistem yang ada dalam budidaya ikan dan juga sebagai sistem pemahaman bahwa pihara lele sampai akhir akan melewati beberapa perubahan warna air mulai GWS ( green water system ) berubah menjadi BWS ( brown water system / biofloc ) dan akan menjadi RWS ( red water system / muba ) ketika terjadi perubahan warna berarti terjadi perubahan mikroba. mikroba yang satu mati dan diganti mikroba yang lain. kondisi ini yang membuat ikan perlu dibantu untuk beradaptasi, dari sini petani diberi pemahaman tentang karakteristik warna" air ini agar setiap melalui warna ini tidak terjadi gejolak yg membahayakan ikan,sebagai analogi seorang sopir biar bisa menguasai
medan baik jalan lurus, pegunungan dari perubahan" warna bukan kita yg membuat tapi secara alami ( natural ) untuk petani dg kodisi air banyak sebaiknya menggunakan GWS ( green water system ), yg jarang air/sulit kita suruh main menggunakan RWS ( red water system ), di warna" itu semua bisa pakai kepadatan tinggi dan fcr bisa 1 sampai 0,7, jika petani udah agak trampil kita sarankan main sampai RWS ( red water system ), karena sistem ini ikan paling nyaman, dan stabil atau kokoh sampai panen
adapun system nya kita jabarkan berikut ini ;
adalah suatu sistem yang mencakup semua sistem yang ada dalam budidaya ikan dan juga sebagai sistem pemahaman bahwa pihara lele sampai akhir akan melewati beberapa perubahan warna air mulai GWS ( green water system ) berubah menjadi BWS ( brown water system / biofloc ) dan akan menjadi RWS ( red water system / muba ) ketika terjadi perubahan warna berarti terjadi perubahan mikroba. mikroba yang satu mati dan diganti mikroba yang lain. kondisi ini yang membuat ikan perlu dibantu untuk beradaptasi, dari sini petani diberi pemahaman tentang karakteristik warna" air ini agar setiap melalui warna ini tidak terjadi gejolak yg membahayakan ikan,sebagai analogi seorang sopir biar bisa menguasai
medan baik jalan lurus, pegunungan dari perubahan" warna bukan kita yg membuat tapi secara alami ( natural ) untuk petani dg kodisi air banyak sebaiknya menggunakan GWS ( green water system ), yg jarang air/sulit kita suruh main menggunakan RWS ( red water system ), di warna" itu semua bisa pakai kepadatan tinggi dan fcr bisa 1 sampai 0,7, jika petani udah agak trampil kita sarankan main sampai RWS ( red water system ), karena sistem ini ikan paling nyaman, dan stabil atau kokoh sampai panen
adapun system nya kita jabarkan berikut ini ;
SOP NWS ( natural water system ) PERSIAPAN
MEDIA dedak 30gr/m3, ragi tape dan tempe 1 sdk teh/m3 beri air secukupnya lalu
tutup rapat selama 3 hari. Jika ada air ijo fermentasi dedak tidak di pake Hari
ke 1 - Air masuk 40cm - Tebar dolomit, mill, kapur mati 100-150gr/m3 -
probiotik 40-50ml/m3 - fermentasi dedak di atas di saring ampas di buang atau
cukup air warna ijo 10-20% - molase 15-20ml/m3 Hari ke 4 - isi air jadi 80-
100cm - dolomit, mill, kapur mati 30-50gr/m3 - probiotik 25-35 ml/m3 Hari ke 7
- benih siap di tebar - Tanda tanda air siap atau jadi berwarna hijau cerah
atau coklat cerah dan tidak bau MANAJEMEN AIR - setiap 7 hari aplikasi
dolomit,mill,kapur mati 30-50gr/m3 - proboitik 15-25ml/m3 - ragi tape 1 btr/m3
- ikan dipuasakan 24 jam MANAJEMEN PAKAN - umur 2 - 30 hari pemberian pakan
7-5% dari biomasa ikan, 3-4 kali sehari - umur 30 - 50 hari pemberian pakan
4-3% dari biomasa ikan, 3-2 kali sehari - umur 50 - panen pemberian pakan
2,5-1,5% dari biomasa ikan, 2 kali sehari - pemberian pakan 80% dari daya
kenyang ikan - pemberian pakan di bibis dengan probiotik dosis 5 ml/kg pakan
selama 10-15 menit KETERANGAN - MEDIA AKAN STABIL JIKA PAKAN YANG MASUK
SEBANDING DENGAN BAKTERI DI MEDIA - untuk daerah dengan sumber air melimpah,
menajemen air setiap minggu buang dasar lalu aplikasi kapur/dolomit dan
probiotik dan PAKAN bisa di naikan dari program pakan - pemberian pakan benih
2-3 hari setelah tebar benih atau tunggu sampe ikan benar benar sehat - jika
daerah dengan sumber air minim, buang uang air dasar harus di minimalisir
Kecuali terpaksa ikan bermasalah dll. - untuk kepadatan 300 ekor/m3 keatas
harus pake aerasi biar pertumbuhan maksimal - jika curah hujan tinggi dosis
aplikasi kapur dan probiotik di naikan 50% dari dosis awal atau bisa juga aplikasi
2 x seminggu. - ketika air mulai mengarah ijo kecoklatan buang air dasar 30%
dan aplikasi di naikan 50% dari dosis awal - saat warna air coklat atau merah
pemberian pakan pagi 65-70% jam 8-9 dan sore 35-30% jam 4-5. CARA MENGHITUNG
PEMBERIAN PAKAN Rumus : berat ikan per ekor x jmlh ikan x biomasa pakan %
Contoh berat ikan per ekor 20 gram jumlah ikan 1000 ekor Jumlah pakan per hari
3% 20 x 1000 x 3% = 600 gram pakan. Pakan diberikan 4,3,2 kali sehari
tergantung umur ikan. MASALAH - ikan gantung saat tebar benih - Air bau - Ikan
kolep - Penyakit dll SOLUSI - di puasakan sampai ikan normal jika ikan yang
gantung kurus dan besar kepala puasakan 2 hari lalu kasih pakan sedikit"
pakan di bibis vit C ( masalah saat tebar benih ) - Buang air 30-40% dan isi lg
- Aplikasi kapur dan bakteri 2 x lipat dari dosis awal - Puasakan sampe ikan
dan media normal - Pemberian pakan 2-3 ckp 25% dari jatah sterusnya sesuai
jatah ikan KETERANGAN - jika terserang penyakit dngn aplikasi diatas blm sembuh
atau msh ada kematian segera buang buang dasar lagi 50% dan ambil ikan yg mati
di dasar lalu isi air lg sampe penuh - ikan di puasakan - beri kapur dosis
seperti Di SOP - beri garam dosis 3-4 sendok makan per m3 2x sehari pagi dan
sore Selama 2-3 hari atau sampe ikan sembuh. SEMOGA BERMANFAAT !!!!!!
trima kasih buat grop nws pak adi sadewa , p komandan erlangga santoso(amix) , p zuka aquakulture (julian )
trima kasih buat grop nws pak adi sadewa , p komandan erlangga santoso(amix) , p zuka aquakulture (julian )
Langganan:
Postingan (Atom)